2 Januari 2011

Tempat Menarik Untuk dikunjungi Saat Anda Berlibur di Bali

Buat teman - teman yang mau berlibur ke Bali, berikut ini ada beberapa tempat menarik yang mungkin akan menarik perhatian anda untuk berkunjung ketempat tersebut. Bagi yang belum ada kesempatan kesana, mungkin ini bisa memicu anda untuk berlibur disana.

1. Istana Kepresidenan Tampaksiring

Istana Kepresidenan Tampaksiring berada pada ketinggian lebih kurang 700 meter dari permukaan laut, berlokasi di atas perbuktian di Desa Tampaksiring, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Pulau Bali. Merupakan satu-satunya istana kepresidenan yang dibangun masa pemerintahan Indonesia yang dibangun pada tahun 1957 - tahun 1960, sepenuhnya ditangani oleh putra-putra Indonesia, atas prakasa Presiden ke-I Republik Indonesia : Ir. Soekarno.

Nama Tampaksiring diambil dari dua buah kata bahasa Bali, tampak (bermakna telapak) dan siring (bermakna miring). Menurut legenda yang terekam pada daun lontar Usana Bali, nama itu berasal dari bekas tapak kaki seorang raja yang bernama Mayadenawa. Kawasan hutan yang dilalui Raja Mayadenawa dengan berjalan di atas kakinya yang dimiringkan itulah wilayah ini dikenal dengan nama Tampaksiring.

Istana Tampaksiring dibangun secara bertahap, Arsiteknya R.M Soedarsono. Pertama kali dibangun adalah Wisma Merdeka dan Wisma Yudhistira pada tahun 1957, dilanjutkan perampungan tahun 1963. Selanjutnya untuk kepentingan kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN XIV, diBali pada tanggal 7 - 8 Oktober 2003, di bangun gedung baru dan merenovasi Balai Wantilan, bangunan pintu masuk tersendiri yang dilengkapi dengan Candi Bentar, Kori Agung, serta Lapangan Parkir berikut Balai Bengongnya.

Istana Tampaksiring difungsikan disamping untuk acara-acara Presiden dan Wakil Presiden dalam hal kepemerintahan dan kenegaraan, juga peruntukan untuk tempat peristirahatan bagi Presiden dan Wakil Presiden peserta keluarga,serta bagi tamu-tamu negara. Menurut catatan, tamu-tamu negara yang pernah berkunjung ke Istana Kepresidenan Tampaksiring, antara lain Presiden Ne Win dari Birma (sekarang Myanmar); Presiden Tito dari Yogoslavia, Presiden Ho Chi Minh dari Vietnam, Perdana Menteri Nehru dari India, Perdana Menteri Khruschev dari Uni Soviet, Ratu Juliana dari Belanda dan Kaisar Hirohito dari Jepang.

Komplek Istana Kepresidenan Tampaksiring kini terdiri dari lima gedung utama dan satu pendapa. Dua gedung utama diberi nama Wisma Merdeka (1.200 meter persegi) dan Wisma Negara (1.476 meter persegi) yang dipisahkan oleh celah bukit sedalam lebih kurang 15 meter namun terhubung dengan jembatan sepanjang 40 meter, tiga gedung utama yang lainnya diberi nama Wisma Yudhistira, Wisma Bima, dan ruang untuk konferensi, serta Balai Wantilan.
Sumber : www.indonesia.go.id

2. Pura Luhur Uluwatu

Pura Luhur Uluwatu atau Pura Uluwatu merupakan pura yang berada di wilayah Desa Pecatu, Kecamatan Kuta, Badung.

Pura yang terletak di ujung barat daya pulau Bali di atas anjungan batu karang yang terjal dan tinggi serta menjorok ke laut ini merupakan Pura Sad Kayangan yang dipercaya oleh orang Hindu sebagai penyangga dari 9 mata angin. Pura ini pada mulanya digunakan menjadi tempat memuja seorang pendeta suci dari Abad 11 bernama Empu Kuturan. Ia menurunkan ajaran Desa Adat dengan segala aturannya. Pura ini juga dipakai untuk memuja pendeta suci berikutnya, yaitu Dang Hyang Nirartha,yang datang ke Bali di akhir tahun 1550 dan mengakhiri perjalanan sucinya dengan apa yang dinamakan Moksah/Ngeluhur di tempat ini. Kata inilah yang menjadi asal nama Pura Luhur Uluwatu.

Pura Uluwatu terletak pada ketinggian 97 meter dari permukaan laut. Di depan pura terdapat hutan kecil yang disebut alas kekeran, berfungsi sebagai penyangga kesucian pura.

Pura Uluwatu mempunyai beberapa pura pesanakan, yaitu pura yang erat kaitannya dengan pura induk. Pura pesanakan itu yaitu Pura Bajurit, Pura Pererepan, Pura Kulat, Pura Dalem Selonding dan Pura Dalem Pangleburan. Masing-masing pura ini mempunyai kaitan erat dengan Pura Uluwatu, terutama pada hari-hari piodalan-nya. Piodalan di Pura Uluwatu, Pura Bajurit, Pura Pererepan dan Pura Kulat jatuh pada Selasa Kliwon Wuku Medangsia setiap 210 hari. Manifestasi Tuhanyang dipuja di Pura Uluwatu adalah Dewa Rudra.

Pura Uluwatu juga menjadi terkenal karena tepat di bawahnya adalah pantai Pecatu yang sering kali digunakan sebagai tempat untuk olahraga surfing, bahkan event internasional seringkali diadakan di sini. Ombak pantai ini terkenal amat cocok untuk dijadikan tempat surfing selain keindahan alamBali yang memang amat cantik.
Source : wikipedia dan www.uluwatu.org

3. Candi Budha Kalibukbuk

Setelah lima belas tahun dalam proses pemugaran setelah ditemukan seorang warga saat menggali sumur, Situs Candi Budha Kalibukbuk kini berdiri dengan kokoh dan dibuka untuk umum setelah diresmikan Direktorat Jenderal Sejarah dan Purbakala Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RepublikIndonesia.

Situs Candi Budha Kalibukbuk yang berlokasi di Desa Kalibukbuk, sebelah selatan persimpangan Lovina, Minggu (24/5) diresmikan Direktorat Jenderal Sejarah dan Purbakala Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RepublikIndonesia, Hari Untoro Drajat dan selanjutnya keberadaan peninggalan abad VII – XIV Masehi itu dinyatakan terbuka untuk umum.

Sesuai dengan UU.RI No. 5 Tahun 1992 tentang benda cagar budaya, keberadaan Situs Candi Budha Kalibukbuk, yang dipugar diatas lahan seluas 6 are milik Anak Agung Ngurah Sentanu, dapat dimanfaatkan masyarakat untuk kepentingan agama, sosial, ilmu pengetahuan, dan pariwisata.

Keberadaan Situs Candi Budha Kalibukbuk, pertama kali diketahui dengan ditemukannya stupika dan meterial tanah liat oleh penduduk setempat saat melakukan penggalian kolam renang di belakang Hotel Angsoka pada tahun 1991, kemudian pada tahun 1994, untuk kali kedua ditemukan benda serupa dikebun kelapa milik Anak Agung Sentanu saat akan mengali tanah untuk membuat sumur.

Dari penemuan itu, selanjutnya dilakukan penelitian secara intensif mulai tahun 1994 sampai dengan tahun 2002. Sedangkan pemugarannya berlangsung tahun 2004-2009.Dari eskavasi penyelamatan, ditemukan batu bata bertulis motif sulur-suluran, relief gajah dan gana yang merupakan bagian dari candi, 100 stupika, serta susunan batu andesit. Berdasarkan temuan itu, Candi Kalibukbuk diperkirakan berasal dari sekitar abad VII-XIV Masehi.
Source : www.beritabali.com

4. Jatiluwih

Salah satu tempat yg diusulkan untuk menjadi "World Herritages" atau "Warisan Dunia" dari Indonesia. Jatiluwih, terletak pada ketinggian 700 meter diatas permukaan laut, + 27 km ke arah Utara kota Tabanan. Jati Luwih sebagai Desa Wisata merupakan salah satu objek yang terindah di Bali, dengan pemandangan yang luas dan panorama sawah yang bertingkat yang tiada taranya. Di sebelah utaranya dilatarbelakangi oleh gunung yang berhutan lebat dengan udara yang sejuk dan bersih.

Daerah persawahan ini berbentuk teras dengan luas sekitar 636 hektar. Sawah ini menggunakan sistem pengairan subak yaitu sistem pengairan atau irigasi tradisional Bali yang berbasis masyarakat. Subak memiliki pura yang dibangun untuk Dewi Kemakmuran dan Dewi Kesuburan. Keunikan sawah berteras inilah yang membuat Jatiluwih dinominasikan masuk daftar UNESCO World Heritage sebagai Warisan Budaya Dunia.

Daerah yang terdiri dari kata "Jati" dan "Luwih" yang berarti "benar benar indah" ini juga menyediakan permainan air yang bisa Anda nikmati. Setelah Anda memakai pelampung, helm, serta peralatan lainnya, anda dapat terus menuju tempat permainan dengan kembali menggunakan mobil Volkswagen. Permainan air berada di sebuah sungai yang dibendung aliran airnya. Anda akan menyusuri sungai dengan menggunakan sebuah ban pelampung. Anda hanya tinggal tidur diatas pelampung sambil menikmati pemandangan di kanan kiri anda, dan aliran sungai akan terus membawa Anda ke permainan selanjutnya, yaitu Anda akan bermain rafting atau arung jeram.

Setelah sampai ditempat rafting, Anda harus naik ke sebuah perahu karet yang berkapasitas 2 orang. Seorang pemandu akan ikut dalam perahu karet dan bertugas untuk mendayung. Dalam perahu karet, Anda akan merasakan air sungai yang akan menghantam Anda sepanjang sungai yang disusuri. Selesai dengan perahu karet, Anda akan naik jeep off the road kecil untuk kembali ke restoran.

Bila Anda ingin lebih menikmati panorama dan merasakan perjalanan off road, Anda sebaiknya duduk di bagian depan jeep agar bisa lebih leluasa melihat sekeliling dan merasakan perjalanan Anda. Setelah sampai restoran, Anda dapat berbilas kemudian kembali ke bus dengan kembali menggunakan Volkswagen. Bila Anda ingin melupakan sejenak rutinitas perkotaan, suasana pedesaan Jatiluwih di Bali siap menyambut Anda.

5. Gitgit (Air terjun Gitgit)

Air Terjun ini terletak di Desa Gitgit Kecamatan Sukasada. Dari Kota Singaraja berjarak 11 km ke arah selatan menuju Desa Pancasari dan Bedugul. Air terjun yang berketinggian ± 35 meter ini sangat asri dan memiliki panorama yang indah dan berada di lingkungan yang berhawa sejuk. Turun dengan jalan kaki setelah melewati tempat Parkir Gitgit, beberapa pemuda lokal yang diorganisir oleh desa adat setempat menawarkan jasa mengantar para wisatawan menuju wisata air terjun yang indah ini. Disamping suara deburan air terjun dan kicauan burung, hamparan sawah, perkebunan cengkeh dan kopi / begitu pula tumbuhan bambu sepanjang jalan menuju air terjun menyuguhkan suasana damai dan alami.

6. Lovina

Lovina terletak di Bali Utara di pesisir utara Pulau Bali tepatnya sekitar 10 km arah barat Singaraja. Pantai Lovina berada di Desa Kalibukbuk, Kabupaten Buleleng, Bali. Karena itu, kadang orang menyebutnya sebagai kawasan wisata Kalibukbuk.

Pantai Lovina yang berpasir hitam ini masih alami sehingga menarik dikunjungi. Yang menarik di Pantai Lovina adalah perjalanan ke tengah laut di perairan Lovina. Anda dapat menjumpai lumba-lumba di perairan Lovina yang terletak sekitar 1 kilometer dari bibir pantai. Laut Bali yang berada di perairan Lovina relatif tenang sehingga Anda bisa berwisata di laut tersebut dengan menggunakan perahu nelayan.

Kawasan Lovina terkenal terkenal sebagai tempat untuk menyaksikan pertunjukkan lumba-lumba liar. Karena Lovina tekenal dengan pantai lumba – lumbanya, maka di bangun juga patung lumba – lumba. Anda dapat langsung menyaksikan tingkah laku yang lucu dan bersahabat dari lumba-lumba langsung di tengah laut. Tentu ini akan menjadi pengalaman liburan yang menarik untuk anda. Di kawasan Lovina terdapat ratusan ekor lumba-lumba.

Untuk bisa melihat atraksi lumba-lumba liar, Anda harus berangkat pagi sekali saat matahari akan terbit. Mengapa? Karena lumba-lumba di kawasan ini hanya muncul antara pukul 6 pagi hingga 8 pagi. Pada jam itu, puluhan lumba-lumba akan beratraksi secara alami menunjukkan kegiatan mereka. Ada yang sekadar berenang di permukaan air, ada juga yang melompat-lompat. Tentu hal ini akan membuat takjub akan keindahan binatang laut berwarna hitam tersebut.

Biasanya para wisatawan sudah berkumpul di pantai sekitar pukul 5.30 WITA untuk berangkat ke tengah laut. Anda bisa menyewa perahu nelayan yang memang disediakan untuk perjalanan tersebut. Perjalanan dimulai dengan menggunakan perahu kecil yang hanya bisa mengangkut maksimal 4 orang selain sang nelayan. Perahu akan membawa Anda sekitar satu hingga dua kilometer ke arah tengah laut ke tempat biasanya lumba - lumba akan muncul.

Selama perjalanan, Anda bisa melihat-lihat pemandangan laut yang luas dan seraya perahu menjauhi daratan, Anda bisa melihat daratan Lovina dari kejauhan seperti siluet. Setelah sampai di tengah laut, sang nelayan akan menyusuri ke tempat biasanya lumba-lumba akan muncul. Dan apabila ada sekelompok lumba-lumba yang melompat, sang nelayan akan memberitahu perahu - perahu lain di sekitarnya sehingga perahu-perahu tersebut akan menambah kecepatan untuk mengejar sekelompok lumba-lumba itu.

Tentu anda dapat merekam sewaktu lumba-lumba tersebut berlompatan di tengah laut. Ada juga para wisatawan yang tidak bisa melihat lumba-lumba tersebut. Hal ini tergantung dari faktor alam juga seperti pasangnya air laut, arah angin, dan tentu saja keberuntungan anda untuk dapat melihat lumba-lumba liar tersebut. "Pengejaran" ini akan berlangsung kira - kira 3 jam. Namun, apabila Anda sudah merasa mual karena mabuk laut Anda tidak perlu ragu ragu untuk memberitahu sang nelayan untuk kembali ke daratan.

Seraya perjalanan kembali ke daratan, Anda bisa menikmati pemandangan sepanjang pantai Lovina dengan jelas karena matahari sudah bersinar dengan terangnya. Anda juga dapat menikmati wisata taman laut di perairan Lovina.

Di kawasan Lovina, Anda juga dapat menyelam atau snorkeling untuk menikmati keindahan laut di pantai tersebut. Anda dapat menjumpai beragam ikan hias yang cukup ramah untuk mendatangi para penyelam. Memang taman laut di Lovina tidak seindah taman laut lainnya di Indonesia. Namun, Anda akan cukup senang bermain-main dengan ikan hias di perairan ini.

Mudah - mudahan dengan adanya penjelasan Saya di atas bisa menarik minat teman - teman semua untuk berwisata ke Bali dan berkunjung ke tempat - tempat di atas.

2 komentar:

Buat para pengunjung blog SHARE-reparasi phonsel, jika tak letih tangan, silahkan ketikkan komentar atau memberi kritik dan saran tentang artikel di atas..!! saran dan kritik dari sobat bisa menjadi masukan bagi saya agar blog ini lebih baik lagi kedepannya. (Tapi jangan yang bersifat 'SPAM' yah...!!!). Komentar sobat akan muncul setelah melalui proses moderasi.